Pengerajin Rotan Berdampak Kepada Rupiah Melemah
Pengerajin Rotan Berdampak Kepada Rupiah Melemah.
Saat ini, nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hampir menyentuh angka Rp 15 ribu. Melemahnya nilai tukar rupiah berpengaruh pada pengusaha-pengusaha lokal di Kota Malang. Bahkan mereka mengalami penurunan omzet akibat kondisi tersebut.
Salah satunya perajin rotan. Selain harga bahan yang naik menyusul melemahnya nilai rupiah, omzet yang mereka terima juga mengalami penurunan.
Perajin rotan Ahmad Firdaus, 35, mengungkapkan, sebelumnya harga rotan Rp 37 ribu per kg. Sekarang menjadi Rp 38 ribu per kg. Artinya ada kenaikan Rp 1.000 per kg.
Ahmad Firdaus juga mengalami penurunan omzet sejak satu bulan terakhir. Biasanya, dia bisa mengantongi omzet sebesar Rp 20 juta hingga Rp 25 juta per bulan. “Sekarang turun. Meskipun nggak sampai setengahnya, tapi lumayan penurunannya,” pungkasnya kepada JawaPos.com.
Firdaus biasa mengambil bahan baku rotan di Surabaya. Kemudian diolah di Malang dan dikirimkan ke beberapa kota. Seperti Surabaya hingga Bali. Tak jarang, produk kerajinan rotan diekspor ke Malaysia. Namun saat ini masih vakum. “Rehat dulu (ekspor ke Malaysia). Tahun depan mungkin akan ekspor lagi,” ungkapnya.
Saat ini, nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hampir menyentuh angka Rp 15 ribu. Melemahnya nilai tukar rupiah berpengaruh pada pengusaha-pengusaha lokal di Kota Malang. Bahkan mereka mengalami penurunan omzet akibat kondisi tersebut.
Salah satunya perajin rotan. Selain harga bahan yang naik menyusul melemahnya nilai rupiah, omzet yang mereka terima juga mengalami penurunan.
Perajin rotan Ahmad Firdaus, 35, mengungkapkan, sebelumnya harga rotan Rp 37 ribu per kg. Sekarang menjadi Rp 38 ribu per kg. Artinya ada kenaikan Rp 1.000 per kg.
Ahmad Firdaus juga mengalami penurunan omzet sejak satu bulan terakhir. Biasanya, dia bisa mengantongi omzet sebesar Rp 20 juta hingga Rp 25 juta per bulan. “Sekarang turun. Meskipun nggak sampai setengahnya, tapi lumayan penurunannya,” pungkasnya kepada JawaPos.com.
Firdaus biasa mengambil bahan baku rotan di Surabaya. Kemudian diolah di Malang dan dikirimkan ke beberapa kota. Seperti Surabaya hingga Bali. Tak jarang, produk kerajinan rotan diekspor ke Malaysia. Namun saat ini masih vakum. “Rehat dulu (ekspor ke Malaysia). Tahun depan mungkin akan ekspor lagi,” ungkapnya.
Comments
Post a Comment